Kelelawar dan Korona

Agribisnis

Penulis

F. Rahardi,

Pengamat Agribisnis

Tabah korona pertama Wa diketahui di Wuhan, China. Dua penderita pertama adalah pedagang pa sar, yang menjual aneka ma kanan, termasuk daging hewan liar, di antaranya kelelawar. Hoax pun langsung diciptakan, bahwa kelelawar penyebab korona.

Tanpa menyelidiki lebih lan jut, di Surakarta Jawa Tengah, aparat menyita kelelawar pe makan buah yang dijual di pa sar lalu dibakar. Padahal, para ahli China sampai sekarang tak menemukan bukti, bahwa vi rus SARS-CoV-2 penyebab wa bah korona, berasal dari ke lelawar. Dari enam virus korona yang diketahui telah menginveksi manusia, tiga di antaranya juga menginfeksi kelelawar pemakan serangga yang disebut kampret. Sedangkan yang di- konsumsi manusia, kelelawar pemakan buah, baik kalong maupun codot. Lagipula, korona bukan tipe virus yang bisa menular dari hewan ke manusia, atau sebaliknya.

Virus yang bisa menyerang manusia, disebut virus korona manusia (human koronavirus). Ada enam virus korona manusia, yakni HCOV-229E, ditemukan tahun 1960, selain me- nyerang manusia juga kelelawar, lalu ada HCOV-OC43 (1960), menyerang manusia dan sapi, selanjutnya SARS-CoV (2003), dikenal sebagai penyebab wabah SARS, menyerang manusia, kelelawar dan musang. Berikutnya adalah HCOV-229E (2004) yang menyerang manusia, kelelawar dan musang, lantas HCoV-HKU1 (2005) yang menyerang manusia lan tikus, serta SARS-CoV-2 (Covid-19), baru iketahui menyerang manusia.

Tinggalkan komentar

Rancang situs seperti ini dengan WordPress.com
Ayo mulai